KARANGANYAR- Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Secara Inklusif Potensi Unggulan”. Tim II KKN Universitas Diponegoro berkontribusi dalam pemenuhan gizi untuk mencegah stunting melalui pembuatan produk kaki naga dari olahan ikan lele yang kaya akan nutrisi.

Pada hari Senin (05/08/2024) berlokasi di Posyandu RT 01 Dusun Bulurejo, Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dilaksanakan program inovatif oleh Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Semarang yang bertajuk "Inovasi Pemberdayaan Kader Posyandu: Kaki Naga sebagai Solusi Pemenuhan Gizi Anak dan Pencegahan Stunting." Program ini diinisiasi untuk pencegahan masalah stunting di desa Bulurejo, terutama di kalangan anak-anak dari keluarga petani dan buruh pabrik. Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi seimbang selama masa kehamilan dan tahun-tahun awal kehidupan anak.

Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan kader Posyandu melalui edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pelatihan pembuatan makanan bergizi, yaitu "Kaki Naga," yang kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya. Ikan lele sebagai bahan utama Kaki Naga, dipilih karena ketersediaannya yang mudah dan kandungan gizinya yang tinggi meliputi 18 g protein, 3 g lemak, 50 g natrium, 237 mg asam lemak Omega-3, 337 mg asam lemak Omega-6, 5,6 g zat besi, vitamin B-12 sebanyak 121% kebutuhan harian, selenium 26% kebutuhan harian dan fosfor 24% kebutuhan harian serta mineral lainnya. Melalui sosialisasi dan praktik pembuatan Kaki Naga, diharapkan kader Posyandu dapat memberikan solusi praktis dan efektif untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak, sekaligus mencegah risiko stunting di desa tersebut.

Masyarakat, khususnya kader Posyandu, sangat antusias mengikuti program pembuatan kaki naga dari bahan ikan lele. Mereka tidak hanya mendapatkan informasi baru mengenai pentingnya gizi seimbang, tetapi juga langsung mempraktikkan pembuatan Kaki Naga. Pada pemaparan materi dijelaskan mengenai pola makan seimbang, pentingnya nutrisi bagi anak-anak, pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi (jangka panjang + jangka pendek) menggunakan metode gizi seimbang, pembuatan kaki naga sebagai upaya pencegahan stunting, optimasi perhitungan harga pokok produksi olahan kaki naga sehat, penentuan segmentation, targeting, positioning dari kaki naga di pasar. Keterlibatan aktif mereka terlihat dalam setiap sesi, mulai dari diskusi hingga praktik langsung. Para kader juga didorong untuk berbagi pengetahuan ini dengan anggota masyarakat lainnya, sehingga manfaat program dapat dirasakan lebih luas.

Masyarakat Desa Bulurejo berharap agar program seperti ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan. Mereka menyadari pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting dan berharap kader Posyandu yang telah dilatih dapat terus mengedukasi masyarakat lainnya. Selain itu, dengan adanya inovasi ini, masyarakat berharap dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak mereka dan menurunkan angka stunting di desa tersebut. Program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas bagi generasi mendatang di Desa Bulurejo.