Bulurejo, Gondangrejo, Kab Karanganyar (Sabtu, 10/8/2024) – Demam berdarah adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini adalah vektor utama yang menyebarkan virus dengue dari individu yang terinfeksi ke individu lainnya melalui gigitan. Demam berdarah biasaya dimulai dengan gejala mirip flu seperti demam tinggi, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala dan ruam kulit.

Menurut Kemenkes, hingga minggu ke-17 tahun 2024, tercatat 88.593 kasus Demam Berdarah dengan 621 kasus kematian di Indonesia. Terjadi peningkatan kasus demam berdarah di Desa Bulurejo. Hal ini menarik perhatian dan mendorong mahasiswa KKN untuk berkontribusi secara langsung dalam menurunkan angka Demam Berdarah. Dengan dukungan dari puskesmas setempat dan kepala desa, mahasiswa KKN merancang serangkaian kegiatan untuk membantu pencegahan dan penanggulangan wabah.

Sebuah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah dilakukan oleh Azalia Mutiara Trimenda, mahasiswa KKN TIM 2 UNDIP dibawah bimbingan Pak Dr. Ir. Suyatno, M.Kes.  Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini, sehingga dapat memitigasi risiko dan dampaknya dari penyakit Demam Berdarah.

Program ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024 bertempat di salah satu rumah warga RT 03 Desa Bulurejo dan diikuti oleh perkumpulan bapak-bapak RT 03. Kegiatan ini dilakukan selama dua jam dengan sesi penyuluhan, diskusi serta demonstrasi.

Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya DBD dan cara pencegahannya. Penyakit demam berdarah, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti telah menjadi masalah Kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Dengan meningkatkan pemahaman warga tentang pencegahan dan penanganan, diharapkan angka kasus DBD dapat menurun dan Kesehatan masyarakat meningkat.

Kegiatan dimulai dengan presentasi oleh mahasiswa mengenai gejala, penyebab dan pencegahan DBD. Presentasi ini disertai dengan visual dan materi edukasi, termasuk poster dan brosur. Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab untuk menjawab pertanyaan dan kekhawatiran warga. Mahasiswa juga melakukan demonstasi cara- cara sederhana untuk menghindari penumpukan air yang bisa men jadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Kegiatan ini ditutup dengan pemabagian brosur informasi dan penerapan demonstrasi.

Meningkatkan kesadaran masyarakat merupakan tantangan tersendiri. Beberapa warga masih belum sepenuhnya memahami pentingnya pencegahan dan pengendalian nyamuk. Oleh karena itu, upaya komunikasi dan Pendidikan masyarakat terus diperluas untuk memastikan pesan-pesan kesehatan mencapai setiap rumah tangga. Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga lingkungan dan Kesehatan mereka.